Tak ada gunanya makan secara kalap. Saat lebaran sebaiknya tidak menjadi ajang balas dendam setelah berpuasa 30 hari. Bagi para penderita penyakit kronis, godaan paling berat di Hari Lebaran adalah menu makanan yang begitu beragam dan sangat membangkitkan selera.
Makanan yang tersedia berupa makanan lezat, gurih dan manis. Hidangan yang semacam ini tentu banyak mengandung protein, lemak dan gula. Jika tidak bijak dalam memilih, beberapa jenis makanan bisa memicu kambuhnya penyakit.
Padahal tubuh memerlukan waktu penyesuaian kembali. Setelah organ pencernaan diistirahatkan selama 30 hari. Bagi penderita hiperlipidemia atau kelebihan lemak dalam darah, makanan-makanan tersebut dapat memicu peningkatan kadar kolesterol jahat.
"Pada minggu pertama penderita penyakit kronik cenderung mengalami kekambuhan seusai lebaran. Selain kelelahan, salah satu penyebab utamanya adalah makan," kata ahli penyakit dalam RS Siloam Hospital, Prof Dr dr Yogiantoro SpPD kepada detiksurabaya.com, Sabtu (3/9/2011).
Untuk mencegah kekambuhan, penderita kelebihan lemak maupun kolesterol disarankan membatasi makanan berlemak. Kalaupun sulit menghindari karena tidak tahan dengan godaannya, maka harus dipastikan porsinya harus terkontrol sehingga tidak berlebihan.
Dia menambahkan, makanan yang harus dihindari atau minimal dibatasi pada orang-orang yang bermasalah dengan lemak dan kolesterol antara lain, mentega, goreng-gorengan, daging berlemak, keju, cumi-cumi, kuning telur, seafood.
Dampak lain yang ditimbulkan akibat pola makan berlebihan saat lebaran, banyaknya orang yang mengalami kekurangan asupan vitamin. Gejala yang tampak akibat kurang vitamin ini adalah selaput lendir mulut yang cenderung pecah-pecah dan kadang-kadang sampai terjadi gusi berdarah.
"Solusi mengatasi gejala kekurangan vitamin ini dengan membuat variasi pada menu lebaran. Seperti, buah-buahan segar sebagai pencuci mulut, mengganti minuman-minuman manis dengan sari buah buatan sendiri," tambahnya.
(fat/fat)
detik
copy by rahadiyan
0 komentar:
Posting Komentar