JAMBORE NASIONAL 2011

KONTINGEN KABUPATEN LUMAJANG YANG MENGIKUTI JAMBORE NASIONAL 2011 DI KABUPATEN OKI PROVINSI SUMATERA SELATAN.

TEAM BOLA VOLI

HASIL KEJUARAAN TINGKAT KABUPATEN LUMAJANG

SMPN 1 TEMPEH FC

LATIHAN JELANG KOMPETISI.

SENI TARI

PRESTASI SENI TARI.

CLASSIC

FOTO YANG DIAMBIL SEKITAR TAHUN 1970an.

Sabtu, 10 September 2011

Etika Berinternet, Perlukah?


Sebuah hasil survei yang dilakukan ICT Watch menunjukkan data yang cukup mengejutkan. Bagaimana tidak, sebanyak 72 persen responden yang terlibat dalam survei ICT Watch mengatakan pengguna Internet Indonesia kurang beretika ketika menyampaikan pendapatnya secara online.

Medium yang penggunanya dianggap kurang beretika tersebut adalah Social Networking (52%) dan Chatroom (21%). Adapun medium yang penggunanya dianggap sudah beretika yakni Forum (35%) dan Wiki (28%).

"Saat ditanyakan tentang acuan etika online yang khas (dirumuskan) oleh orang Indonesia? Mayoritas dari responden, 69% berpendapat bahwa acuan tersebut perlu tetapi belum ada hingga saat ini," kata ketua pengurus ICT Watch Donny B.U. melalui keterangannya, Jumat (9/9/2011).

Setidaknya, hasil survei yang diikuti 475 responden di minggu pertama September 2011 ini sekilas memberikan gambaran mengenai pengguna internet di Indonesia.

Bersamaan hasil survei tersebut, sejumlah perwakilan komunitas dari berbagai daerah dan latar belakang direncanakan akan berkumpul dan berdiskusi di Jakarta pada Jumat (16/9/2011). Para perwakilan komunitas tersebut akan merumuskan suatu draf deklarasi bersama yang dapat menjadi acuan etika online khas Indonesia.

"Adapun konsep acara diskusi berupa focus group discussion. Yang input, proses dan outputnya dari, oleh dan untuk komunitas. ICT Watch hanya sebagai fasilitatornya saja," jelas Donny.

Perwakilan komunitas tersebut adalah para penggerak atau penggiat di ranah online seperti komunitas blogger dari Bertuah Palembang, Wongkito Pekanbaru, Sumut Medan, Beleter Pontianak, Arumbai Ambon, Ambon Bergerak, Flobamora Ende, AnggingMammiri Makassar, Bali Blogger Denpasar, Plat-M Madura, TPC Surabaya, Angkringan Jogja, Joglo Abang Jogja, Bengawan Solo, Loenpia Semarang, dotS Semarang, Ngalam Malang, CommonRoom Bandung, BlogVaganza Bandung, Bloggor Bogor, dBlogger Depok, Amprokan Bekasi, Obrolan Langsat dan Akademi Berbagi Jakarta.

Selain itu akan ada pula perwakilan dari JalinMerapi, Karya Tuna Netra, KasKus, Relawan-TIK, Komunitas Detik, Yayasan Air Putih, Yayasan Satu Dunia, Yayasan Wiki Indonesia, Komunitas Arus Pelangi, idBlogNetwork dan gerakan Jangan Bugil Depan Kamera (JBDK).

Karena keterbatasan sumber daya, maka memang tidak semua perwakilan dari seluruh komunitas yang ada di Indonesia dapat diundang untuk hadir dalam diskusi nanti. Meski demikian, diskusi akan dapat disimak secara live di Internet melalui fasilitas video streaming. Sehingga siapapun dan darimanapun yang terkoneksi ke Internet bisa mengikuti dan berpartisipasi dalam diskusi tersebut nantinya.

Diharapkan dengan keberagaman peseta pada inisiatif diskusi di atas, draf deklarasi yang akan ditelurkan nanti tidak Jakarta-sentris ataupun Jawa-sentris. Pun peserta yang dilibatkan juga berupaya menjembatani suara rekan-rekan yang heterogen, semisal dari komunitas tuna netra, LGBT dan aktifis pemberdayaan perempuan.

Adapun tujuan besar dari penyusunan draf deklarasi ini, selain agar kita memiliki acuan etika online yang adaptable, adjustable dan doable untuk konteks Indonesia, juga untuk menunjukkan bahwa nettizen Indonesia mampu mengatur dirinya sendiri (self-regulated) dalam beraktifitas di ranah maya.

Acara diskusi yang akan diselenggarakan di Hotel Harris Tebet tersebut juga akan mendapatkan pengayaan materi dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Pengelola Nama Domain Indonesia (PANDI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), HIVOS, praktisi hukum dan praktisi media baru. Selain itu, akan ada sesi khusus dari Google Asia Pacific yang akan berbagi tentang best practices kebebasan berekspresi online dan berpendapat di ranah maya pada sejumlah negara.




( rns / ash )
detik.com

Jumat, 09 September 2011

Pendapatan bisa mempengaruhi Penampilan


Dalam hal pekerjaan dan penghasilan, wajah yang menarik ternyata berperan sangat besar. Bahkan, saat ini menurut Daniel Hamermesh, ahli ekonomi asal Amerika Serikat, seseorang yang berpenampilan kurang menarik, mendapat semacam perlakuan diskriminatif.

Ia mengklaim 'penampilan' adalah rasisme cara baru yang harus dicegah. Menurutnya, perlakuan yang membedakan ini tidak beda dengan diskriminasi terhadap ras tertentu dan orang-orang yang cacat. Bahkan bagi Daniel, hal ini membuat orang-orang yang berwajah 'kurang', berhak mendapat perlindungan hukum.

"Penelitian saya menunjukkan berwajah cantik atau tampan membuat Anda bisa menghasilkan lebih banyak uang. Termasuk mendapat pasangan yang berpenghasilan besar. Beberapa orang memang lahir dengan berwajah jelek dan tidak banyak bisa dilakukan dengan itu. Banyak yang terbentur dengan penampilan," katanya seperti dikutip dari Daily Mail.

Isu soal wajah ini mengemuka setelah kasus yang dialami Shirley Ivey, 61 tahun. Ia menuntut atasannya saat bekerja di Department of Consumer and Regulatory, Washington, Amerika Serikat,dan keluar dari pekerjaannya. Itu karena si atasan mengungkapkan pada supervisornya kalau ia mungkin akan lebih menyukai Ivey, jika wajahnya lebih cantik.

Penampilan wajah menurutnya juga sedikit banyak menggambarkan kepribadian. Jika masuk kategori 'chubby hubby', Anda mungkin memiliki kepribadian yang menarik, tetapi banyak orang memandang sebelah mata hanya karena ukuran tubuh Anda yang besar.

Lalu, jika Anda berpenampilan biasa saja atau 'plain jane', Anda termasuk orang baik dan berusaha untuk bisa berbaur dengan banyak orang. Tetapi Anda tidak bergantung dengan itu.

Ada lagi kategori 'barbie girl', yaitu Anda selalu berusaha tampil dengan riasan dan busana maksimal, sehingga risiko terlihat 'palsu' sangat besar. (eh)
• VIVAnews

Selasa, 06 September 2011

Tips Agar Anak Tak Kaget’ Masuk Sekolah Lagi


Dengan sedikit persiapan sebelum liburan berakhir, orangtua sebenarnya bisa menyiapkan anak untuk kembali sekolah dengan ceria. Berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan:

1. Ingat Rutinitas
Rutinitas biasanya akan jadi terlupakan saat liburan. Orangtua mengizinkan anak bangun siang dan tidur lebih malam. Untuk kembali menyesuaikan diri kembali ke rutinitas sekolah tentu akan sedikit sulit.
“Sebelum liburan selesai, mulailah fokus pada jadwal yang seharusnya, kapan tidur, makan makanan sehat dan berkumpul bersama keluarga,” ujar Patricia Tanner Nelson, Spesialis Perkembangan Keluarga di University Delaware.
Setidaknya, rutinitas tersebut harus Anda lakukan seminggu sebelum sekolah. 2-3 minggu untuk bebas tanpa rutinitas sepertinya cukup untuk anak-anak menikmati hari-harinya. Sehingga seminggu menjelang sekolah adalah waktu yang pas untuk memulai rutinitas lagi.

2. Bersiaplah
Jangan pernah meremehkan pentingnya menyiapkan perlengkapan sekolah saat anak memasuki tahun ajaran baru. Jika memang Anda ingin membelikan anak perlengkapan sekolah baru, persiapkan semuanya jauh-jauh hari, jangan saat sudah mendekati waktu liburan habis. Namun kalau ternyata barang lama anak masih dalam kondisi baik, membeli baru tentu tidak perlu dilakukan.

3. ‘Jalan-jalan’ ke Sekolah
Jika anak Anda baru memasuki sekolah baru, misalnya dari TK kini duduk di Sekolah Dasar, tunjukkan pada mereka sekolah barunya sebelum hari-H tiba. Ajak anak jalan-jalan ke sekolah barunya sehingga dia bisa melihat seperti apa sekolahnya dan ruang kelasnya nanti.

4. Komunikasi
Ajaklah anak mengobrol tentang sekolahnya. Dalam obrolan itu, usahakan Anda membicarakan hal-hal positif tentang sekolah. Jangan buat anak takut, sehingga berbagai kekhawatirannya seperti apakah temannya akan baik padanya, makin membuatnya stres.

Selain empat tips di atas, berikut delapan hal lainnya yang juga bisa Anda lakukan dengan anak sebelum mereka masuk sekolah usai libur panjang. Delapan hal berikut ini

- Bicarakan apa saja kebiasaan anak yang harus diubah di kelas selanjutnya.
– Usahakan Anda memiliki kontak dengan pihak sekolah dan biasakan berkomunikasi intens dengan guru kelas anak yang baru. Hal ini agar Anda merasa aman dan nyaman ketika menitipkan anak di sekolah.
– Katakan selamat pada anak bahwa dia sudah naik kelas. Poin ketiga ini penting untuk membangun kepercayaan dirinya.
– Katakan atau ucapkan motivasi semangat pada anak ketika mendekati masuk masa sekolah
– Yakinkan pada anak kalau pengalaman di kelas selanjutnya akan menarik sehingga anak antusias dan tak takut untuk datang ke sekolah.
– Jangan membiasakan membeli peralatan sekolah baru setiap tahun. Anak harus belajar menjaga barang-barang pribadinya agar awet dan hemat
– Perhatikan waktu liburan, jangan sampai bablas. Anak akan kehilangan momen penting di awal tahun jika tidak masuk di pekan pertamanya sekolah.
– Minta anak berkenalan dengan semua teman sekelasnya dan guru dengan penuh percaya diri ketika masuk di hari pertama nanti.

Senin, 05 September 2011

Hari Raya Ketupat


Tradisi membuat ketupat lebaran, konon muncul bukan karena Iedul Fithrinya, tapi adanya hari raya ketupat yang diadakan 7 hari setelah Ied. Hari raya ini, menurut cerita, dicetuskan oleh Sunan Kali Jaga sebagai perayaan setelah shaum sunah Syawal. Ketupat dibuat untuk diberikan kepada kerabat. Filosofinya, kata “kupat” adalah akronim dari “ngaku lepat” dalam bahasa Jawa yang artinya mengaku bersalah. Dengan begitu, kupat tidak hanya sebagai bawaan saat berkunjung tapi juga simbol permohonan maaf. Namun demikian, tidak ada data valid mengenai hal ini.

Meskipun katanya tradisi ini memiliki akar sejarah dan filosofi, akan tetapi untuk menghukuminya sebagai bidah atau tidak, kita perlu merujuk kepada apa sebenarnya bidah itu?

Imam asy Syatibi dalam al I’thisham menjelaskan bahwa bidah adalah suatu cara baru dalam agama yang diciptakan untuk menandingi cara-cara dalam syariat, cara ini dianggap memiliki kelebihan untuk beribadah kepada Allah. Definisi ringkasnya, Ibnu Taimiyah dalam Majmu’ul Fatawa; 18/346 menjelaskan, bidah adalah keyakinan atau ibadah yang menyelisihi al Quran, as Sunah dan ijma’ salaf.”

Dalil umumnya, Rasulullah bersabda,

“Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak memiliki landasan dari syariat, maka perkara tersebut tertolak.” (HR. Bukhari no. 20 dan Muslim no. 1718)

Dalam banyak pembahasan, yang dinilai bid’ah adalah merayakan “Hari Raya Ketupat”-nya, yang biasa dilaksanakan tujuh hari setelah Iedul Fithri. Dikategorikan bidah karena Umat Islam tidak memiliki hari raya selain Iedul Fithri dan Iedul Adha dan tidak boleh membuat hari raya baru. Akan tetapi, sekadar membuat ketupat pada saat Iedul Fithri atau bahkan Iedul Adha, hanya sebagai salah satu hidangan tanpa menganggap bahwa hal itu disunahkan atau memiliki keutamaan, bukanlah bidah.

Itu hanya tradisi yang mubah karena tidak menyangkut urusan ibadah. Ketupat dan lontong –yang sebenarnya hanyalah nasi yang dibungkus daun- hanyalah salah satu menu dari menu-menu yang biasa ada pada saat hari raya, disamping kue-kue, opor, soto atau yang lainnya..Wallahua’lam. (T. Anwar)
by Wari Wagito
Rahadiyan

Sabtu, 03 September 2011

Jangan Sembarangan Pilih Makanan Saat Lebaran


Tak ada gunanya makan secara kalap. Saat lebaran sebaiknya tidak menjadi ajang balas dendam setelah berpuasa 30 hari. Bagi para penderita penyakit kronis, godaan paling berat di Hari Lebaran adalah menu makanan yang begitu beragam dan sangat membangkitkan selera.

Makanan yang tersedia berupa makanan lezat, gurih dan manis. Hidangan yang semacam ini tentu banyak mengandung protein, lemak dan gula. Jika tidak bijak dalam memilih, beberapa jenis makanan bisa memicu kambuhnya penyakit.

Padahal tubuh memerlukan waktu penyesuaian kembali. Setelah organ pencernaan diistirahatkan selama 30 hari. Bagi penderita hiperlipidemia atau kelebihan lemak dalam darah, makanan-makanan tersebut dapat memicu peningkatan kadar kolesterol jahat.

"Pada minggu pertama penderita penyakit kronik cenderung mengalami kekambuhan seusai lebaran. Selain kelelahan, salah satu penyebab utamanya adalah makan," kata ahli penyakit dalam RS Siloam Hospital, Prof Dr dr Yogiantoro SpPD kepada detiksurabaya.com, Sabtu (3/9/2011).

Untuk mencegah kekambuhan, penderita kelebihan lemak maupun kolesterol disarankan membatasi makanan berlemak. Kalaupun sulit menghindari karena tidak tahan dengan godaannya, maka harus dipastikan porsinya harus terkontrol sehingga tidak berlebihan.

Dia menambahkan, makanan yang harus dihindari atau minimal dibatasi pada orang-orang yang bermasalah dengan lemak dan kolesterol antara lain, mentega, goreng-gorengan, daging berlemak, keju, cumi-cumi, kuning telur, seafood.

Dampak lain yang ditimbulkan akibat pola makan berlebihan saat lebaran, banyaknya orang yang mengalami kekurangan asupan vitamin. Gejala yang tampak akibat kurang vitamin ini adalah selaput lendir mulut yang cenderung pecah-pecah dan kadang-kadang sampai terjadi gusi berdarah.

"Solusi mengatasi gejala kekurangan vitamin ini dengan membuat variasi pada menu lebaran. Seperti, buah-buahan segar sebagai pencuci mulut, mengganti minuman-minuman manis dengan sari buah buatan sendiri," tambahnya.



(fat/fat)
detik
copy by rahadiyan

Jumat, 02 September 2011

Manfaat Silaturahmi


Patutlah kita berterimakasih pada para pencipta situs jejaring sosial seperti friendster, facebook, twitter, dsb. Sebab tanpa disadari kita telah menjalankan salah satu syariat islam yaitu bersilaturahmi, bahkan bukan hanya di islam saja melainkan agama-agama lain juga menganjurkan untuk bersilaturahmi.Benar, dengan saling sapa, berteman, bahkan saling kunjungi walau hanya di dunia maya akan tetapi hakikatnya kita jiwa kita telah bertemu antara satu dan lainnya.
Memang ada banyak cara orang bersilaturahmi, dari dahulu dengan surat-menyurat hingga kini dengan berinteraksi di dunia maya.
Apakah manfaat dari pentingkah silaturahmi itu? secara garis besar ada 10 macam yaitu:
1. Mendapatkan ridho Allah SWT.
2. Membuat orang yang dikunjungi berbahagia. Hal ini amat sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, "Amal yang paling utama adalah membuat seseorang berbahagia."
3. Menyenangkan malaikat, karena malaikat juga sangat senang bersilaturahmi.
4. Disenangi oleh manusia.
5. Membuat iblis dan setan marah.
6. Memanjangkan usia.
7. Menambah banyak dan berkah rejekinya.
8. Membuat senang orang yang telah wafat. Sebenarnya mereka itu tahu keadaan kita yang masih hidup, namun mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Mereka merasa bahagia jika keluarga yang ditinggalkannya tetap menjalin hubungan baik.
9. Memupuk rasa cinta kasih terhadap sesama, meningkatkan rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaan, mempererat dan memperkuat tali persaudaraan dan persahabatan.
10. Menambah pahala setelah kematiannya, karena kebaikannya (dalam hal ini, suka bersilaturahmi) akan selalu dikenang sehingga membuat orang lain selalu mendoakannya.

Marilah kita jaga silaturahmi diantara sesama dengan baik agar tercipta kehidupan yang nyaman dan harmonis dan senantiasa mendapat ridho dari Allah SWT. Amin.

Kamis, 01 September 2011

Tips Aman Mudik Lebaran


Mudik menjadi salah satu “ritual” yang sangat ditunggu-tunggu menjelang hari raya Lebaran. Jutaan warga akan meninggalkan rumahnya agar bisa bertemu sanak saudara di kampung halaman.

Bagi Anda yang memilih mudik menggunakan kendaraan pribadi, mudik akan diwarnai dengan kemacetan panjang. Karena itu ada baiknya Anda memperhatikan beberpa tips dari Kementerian Kesehatan. Berikut tipsnya:

1. Siapkan fisik yang sehat dan prima sebelum mudik
2. Periksa kelayakan kendaraan
3. Jangan lebihi muatan. Bawalah barang seperlunya dan sesuai dengan kapasitas kendaraan.
4. Saat mudik, untuk menghindari kelelahan, beristirahatlah selama 4 jam sekali.
5. Jangan memaksakan diri bila lelah atau mengantuk
6. Disiplin dalam mengemudi dan patuhilah rambu-rambu lalu lintas
7. Hindari obat-obatan atau minuman keras
8. Manfaatkan posko kesehatan yang tersedia

Bagi Anda yang akan mudik menggunakan sepeda motor, ada baiknya dipertimbangkan lagi. Sebab, risiko kecelakaan sepeda motor sangat tinggi. Perjalanan ratusan kilometer membuat tubuh sangat lelah, sehingga rawan bersenggolan dengan pengendara lain, dan akibatnya fatal.
copy by Rahadiyan
• VIVAnews

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More